Selasa, 25 November 2008

Selayang Pandang Dakwah UNPAS

Mari kita berhenti sejenak disini! Karena kita sudah relatif jauh kita berjalan bersama pada kereta da’wah ini. Banyak sudah yang kita lihat dan yang kita raih. Tapi, banyak juga hal-hal yang masih kita keluhkan: rintangan yang menghambat laju kereta ini, goncangan yang melelahkan fisik dan jiwa, suara-suara gaduh yang memekakan telinga dari mereka yang berbicara tanpa ilmu di gerbong kereta ini, dan tikungan-tikungan tajam yang sangat menegangkan. Sementara banyak pula pemandangan indah yang terlewatkan dan tak sempat kita potret, pun demikian, kita juga sadar tentang mengapa masih banyak kursi kosong dalam kereta ini yang entah belum terisi atau telah ditinggalkan penumpangnya (M. Anis Matta)

Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah swt., atas segala curahan rahmat, hidayah, nikmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada qudwah umat yakni (Rasulullah) Muhammad saw., beserta keluarga, sahabat dan kita sebagai umatnya yang senantiasa berusaha untuk istiqomah terhadap risalah yang dibawanya hingga akhir zaman. Amiin.

Warna perubahan yang diberikan dakwah kampus semakin terlihat indah, karena gaya dan corak pergerakannya yang lebih kreatif dan inovatif. Wilayah penerimaan dakwah yang semakin luas bisa dijadikan salah satu indikatornya karena semua aktifitas dakwah kampus digerakan oleh mahasiswa yang tumbuh ditempat persemaian yang ‘elit-alit-solid’ yaitu lingkungan kampus. Pada prinsipnya dakwah kampus bertujuan untuk mensuplai insan-insan rabbani yang dapat mentransformasikan ‘keshalehannya’ demi terciptanya masyarakat madani.

Gerakan dakwah kampus menjadi sangat penting, karena objek dakwahnya merupakan komunitas ‘elit’ yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan di masyarakat. Dengan objek yang demikian, maka lembaga (wajihah) dakwah harus melakukan kegiatannya meliputi dakwiy (kaderisasi dan syiar) dan khidamy (pelayanan).
Lembaga dakwah kampus sebagai sarana tarbiyah (pembinaan) hanya target awal dalam mengoptimalkan fungsi kelembagaannya, akan tetapi seiring dengan perkembangan yang terjadi, maka lembaga dakwah kampus juga dirasa perlu untuk ekspansi atau memberikan apresiasi yang lebih terhadap aspek ilmy (keilmuan), siyasi (politik dan sosial) dan fany (keprofesian). Oleh karena itu, dalam memaksimalkan peran, fungsi dan tujuannya, proses kaderisasi (tarbiyah) generasi baru tidak boleh berhenti serta inovasi-inovasi syiar islam (nasyrul fikroh) harus dilakukan terus menerus sebagai upaya untuk menerjemahkan opini ketinggian islam dilingkungan kampus.

Universitas Pasundan yang memiliki Visi dan misi (Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna, Jembar Budayana) telah dikuatkan oleh trilogi dakwah kampus (dakwiy, siyasi dan ilmy) yang dipahami DKM Ulul ‘Ilmi UNPAS. Dalam merealisasikan “Pengkuh Agamana” DKM Ulul ‘Ilmi UNPAS melaksanakan fungsi dakwiy (mengajak yang ma’ruf dan mencegah yang munkar). Adapun visi “Luhung Elmuna” dijewantahkan oleh fungsi ilmy (membangun opini keilmuan) dan fungsi siyasi sendiri merupakan realisasi dari “Jembar Budayana” dimana DKM Ulul ‘Ilmi UNPAS melakukan interaksi dengan masyarakat sekitar. Kemudian Bagaimana DKM Ulul ‘Ilmi UNPAS dalam merealisasikan visi dan misinya? Apa yang telah dihasilkan oleh DKM Ulul ‘Ilmi UNPAS?

Tidak ada komentar: